Pembahasan ke-3:
HERMES
KETIGA
Diterjemahkan
dari Kitab Akhbaarul Ulamaa` biakhbaaril Hukama`
Hal.
347 -350
Karya:
Ibnul Qifthy (646 Hijriyah)
Cet.
Theodor Wricher, Leipzig, 1908
[Melanjutkan pembahasan yang telah lalu tantang keterkaitan Nabi Idris عليه السلام dengan Hermes namun Hermes yang mana?]
Berasal dari Mesir, dan yang benar
menurut berita-berita mutawatir dialah Hermes ketiga itu, yang dinamai juga
sebagai Trismegistus, karena ia adalah Hermes bijak yang datang di urutan
ketiga setelah kedua Hermes bijak yang lebih dahulu. Sedangkan Hermes yang dari
Babil itu adalah yang kedua. Pahamilah hal ini supaya engkau tercerahkan
insyaa`allah.
Lelaki ini termasuk kalangan orang
bijak dari Mesir pasca banjir Nuh, seorang filosof, pelancong ke berbagai
negeri zaman dahulu kala, menguasai pengetahuan tentang berbagai negeri dan
pendiriannya, tabiat-tabiat warganya. Dia mengarang sebuah kitab yang besar
yang membahas industri kimia, dan sebuah kitab tentang hewan-hewan beracun. Dia
termasuk kalangan ilmuwan daerah itu, dan umat yang tinggal di daerah Mesir termasuk
umat-umat yang disebut-sebut. Dahulu mereka memiliki kerajaan yang besar dan
kejayaan di masa-masa kosong dan telah berlalu, ditunjukkan oleh bekas-bekas
peninggalan mereka di bekas-bekas pemukiman mereka, tempat-tempat peribadatan
(haikal), dan bangunan-bangunan keilmuwan mereka yang sebagian besarnya masih
bertahan hingga hari ini. Peninggalan-peninggalan itu telah disepakati oleh
seluruh manusia sebagai yang tiada bandingannya dimana pun juga. Adapun yang
berasal dari masa sebelum banjir Nuh tidak diketahui beritanya namun
bekas-bekasnya masih ada seperti piramida-piramida, kuil-kuil, gua-gua yang
dipahat di pegunungan Mesir dan peninggalan-peninggalan lainnya. Adapun setelah
banjir Nuh, di Mesir terjadi percampuran antar bangsa-bangsa; Qibti (Egypt),
Roma, Yunani, Amaliqoh [giant man] namun yang terbanyak dan terkuat tetap
bangsa Egypt. Yang terjadi waktu itu adalah hilangnya identitas nasab
orang-orang sehingga mereka hanya menggunakan identitas domisili di
daerah-daerah tertentu di Mesir.
Batas Wilayah
Mesir
Panjang
negeri: dari Barqoh yang terletak di sebelah selatan Laut Roma hingga Aylah
dari pesisir Teluk dari laut: Habasyah, Zanj, India, dan China. Jarak tempuh
sekitar 40 hari.
Dan
lebarnya dari kota Aswan yang terletak di Sungai Nil paling atas di dalam
wilayah Mesir (ke arah hulu) dan berhadapan dengan daerah Sho'id Mesir (Upper
Egypt/ Mesir Hulu), dan berbatasan dengan tanah Nubia, terus membentang hingga
kota Rosyid dan yang bersebelahan dengannya yaitu air terjun-air terjun Sungai
Nil yang jatuh di Laut Roma, dan daerah-daerah sekitarnya. Jarak tempuh kurang
lebih 30 hari.
Orang
Mesir zaman dahulu beragama Shobi`ah, menyembah berhala-berhala, mengelola
haikal-haikal. Lalu tatkala agama Nasrani muncul ke permukaan mereka masuk
Nasrani dan tetap seperti itu hingga ditaklukkan oleh kaum Muslimin, maka
sebagian mereka masuk Islam, sisanya tetap bertahan pada agama lamanya menjadi
ahli dzimmah hingga sekarang.
Orang-orang
Mesir kuno yang hidup di era sebelum banjir Nuh [era dimana Mesir dinamakan Babilion] memiliki perhatian terhadap
berbagai cabang ilmu pengetahuan, dan melakukan penelitian atas hikmah-hikmah
yang rumit dan dalam. Mereka memandang bahwa dahulu kala di dunia ini (alam al
kaun wal fasad) sebelum adanya manusia
telah ada beraneka ragam makhluk hidup yang memiliki rupa yang asing dan bentuk
tubuh yang aneh. Kemudian terciptalah jenis manusia itu, lalu mengalahkan
berbagai jenis makhluk ini hingga memusnahkan sebagian besarnya, dan mengusir
sisanya ke gurun-gurun yang tandus diantaranya adalah para setan (ghilan dan
sa'aali) dan yang semisalnya. Al Washify telah menyebutkan hal ini di dalam
kitab tarikh yang mengupas sejarah mereka.
Beberapa
ulama menyangka bahwa semua ilmu pengetahuan yang lahir di era sebelum banjir
Nuh berasal dari Hermes yang Pertama yang tinggal di Mesir Hulu yang
paling atas, dialah yang oleh orang-orang Ibrani dinamai Nabi
Hanokh bin Yarid bin Mahlael bin Qoinan bin Anusy bin Syits bin Adam, dan dia
adalah Nabi Idris n sebagaimana telah kami sebutkan di awal kitab. Mereka berkata bahwa
dia adalah orang yang pertama kali berbicara tentang benda-benda langit,
pergerakan bintang-bintang, yang pertama kali membangun haikal-haikal dan
mengagungkan Allah di dalamnya, yang pertama kalinya membahas ilmu kedokteran,
menyusun untuk manusia di zamannya syair-syair yang berirama yang memuat
pembahasan benda-benda bumi dan langit. Kata mereka dialah yang pertama kali
memperingatkan akan datangnya banjir bandang (banjir yang akhirnya terjadi di
era Nuh), dia melihat bahwa kerusakan di langit akan mengakibatkan datangnya air
bah dan api di bumi, maka dia khawatir jika ilmu itu dan pelajaran-pelajaran
mengenai industri ikut musnah, maka dia membangun piramida-piramida, kuil-kuil
di daerah Mesir Hulu yang paling atas, dan menggambar berbagai macam industri
dan peralatan, menulis di dalamnya tentang sifat-sifat berbagai ilmu supaya
tetap lestari bagi generasi selanjutnya, karena dia takut jika semua itu musnah
nantinya, wallahu A'lam.
Di
zaman pasca banjir Nuh, di Mesir terdapat ilmuwan-ilmuwan yang berkecimpung
dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan filsafat seperti matematika, sains,
teologi, dan khususnya ilmu simbol (rajah), neronjiyat (?), al maraa`iy al munhariqoh
(?), kimia, dll.
Dahulu
kala negeri ilmu pengetahuan dan kerajaan Mesir berada di kota Manf [Memphis]
dalam bahasa Qibtinya Mafah, berjarak 12 mil dari Fustat. Tatkala Iskandar
membangun kota Iskandariyah [Alexandria], orang-orang ingin memakmurkannya
karena udaranya yang bagus, dan airnya yang baik, maka menjadilah dia negeri
kebijaksanaan di Mesir hingga ditaklukkan oleh kaum Muslimin dan 'Amr bin 'Ash
merencanakan pembangunan kotanya di atas sungai Nil yang dikenal dengan nama
Fustat Mesir, lalu pribumi Mesir [Qibthy] dan yang selainnya dari kalangan Arab
dll merasuk dan membaur dengan para penduduknya, lalu menjadilah dia pusat
negeri Mesir dari waktu itu hingga sekarang.
Hermes Ketiga
(Trismegistus)
Dan
Hermes yang ini, yang telah kita sebutkan dari awal, berbicara dalam masalah
industri kimiawi yang mengarah pada kerajinan kaca, manik-manik, dan tembikar.
Orang-orang
Mesir berkata bahwa Isclibyades yang diagungkan oleh orang-orang Yunani itu
adalah murid Hermes Mesir ini. Dia melakukan perjalanan dari Yunani ke Mesir,
dan mengambil faidah dari Hermes, lalu kembali pulang ke negeri Yunani, maka
dia mendapatkan tambahan dari hal-hal baru yang dia dapatkan dari ilmu-ilmu itu
yang tidak diketahui oleh mereka [orang-orang Yunani], sehingga mereka
mengagungkannya dan menceritakan tentangnya cerita-cerita yang mengandung
keburukan dan hal yang mustahil untuk mendramatisir perkaranya dan mengagungkan
derajatnya sebagaimana telah kami sebutkan sebagian berita-beritanya di
[indeks] huruf alif.
Dia
mempunyai beberapa karangan kitab yang diriwayatkan darinya:
1.
Kitab Miftaahun
Nujuum Al Awwal
2.
Kitan Miftaahun
Nujuum Ats Tsaani
3.
Kitab
Tasyiirul Kawakib
4.
Kitab Qismatu
Tahwiil Sinil Mawaalidi 'alaa Darojatin darojatin
5.
Kitab Al
Maktum fii Asroorin Nujuum Al Musamma Qodhiibudz Dzahabi
6. Dan telah dinukil
dari lembaran-lembaran milik Hermes Trismegistus beberapa makalahnya kepada
muridnya Thothy (Thot) berbentuk tanya jawab antara keduanya namun tidak teratur dan tidak berturut-turut, karena yang asli telah hilang
terpisah-pisah.
***